Valentine? Kata valentine tentu sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat dunia. Tanggal 14 februari merupakan hari perayaan Valentine’s day
atau yang sering dianggap sebagai hari kasih sayang.
Bagaimanakah terbentuknya hari kasih sayang ini? Bagaimanakah sejarahnya?
Valentine sudah ada sejak zaman yunani kuno
dengan kepercayaannya terhadap banyak dewa dan salah satu budaya Yunani yaitu
upacara Gamelion. Gamelion merupakan sebuah ritual dalam rangka merayakan
pernikahan dewa zeus dan dewa hera pada pertengahan januari sampai dengan
pertengahan februari. Dewa zeus dan
dewa hera merupakan saudara kandung. Sedangkan dalam Islam, pernikahan sedarah merupakan hal
yang sangat dimurkai Alloh SWT. Selain itu pernikahan sedarah memiliki dampak negative
bagi manusia seperti merusakan beberapa sel-sel tubuh bahkan berakibat pada
janin yang ada dalam kandungan.
Namun Dunia tak hanya berisi orang Muslim,
sehingga Valentine days mudah diterima oleh masyarakat. Sejak zaman Yunani kuno
budaya ini meyebar hingga Romawi yang menyebabkan singkritisme oleh Lupercalia
yang merupakan seorang dewa setengah manusia dan setengah hewan, pada saat itu
ritual yang mereka lakukan adalah memotong daging domba untuk diberikan kepada
para gadis. Ritual ini dipercaya
untuk membebaskan diri dari kemalangan dan kemandulan bagi para wanita.
Perkembangan budaya
itu menulusuri Inggris dan Prancis, kemudian terjadilah inovasi baru dan singkritisme.
Perayaan upacara ini disebut sebagai love lottere atau undian cinta. Pada zaman
itu para wanita menuliskan namanya dan dimasukan ke dalam bejana, setelah para
wanita memasukan namanya masing-masing ke dalam
bejana, kemudian giliran para laki-laki yang mengambil kertas nama-nama para
wanita tadi di dalam bejana yang sudah disediakan. Nama yang didapatkan oleh
para laki-laki tadi dipercaya merupakan jodoh mereka yang diberi oleh dewa
Luperkus, maka dari itu mereka bebas melakukan hubungan seksual dengan nama pasangan
yang mereka dapatkan.
Setiap tahun perayaan ini mereka melakukan maksiat. Paus Gelasius,
yang merupakan pemimpin gereja mempunyai inisiatif agar upacara budaya yang telah menjauhkan penganut kristiani
dari gereja menjadi bagian ritual dalam gereja dengan tokoh seorang pastur Valentino yang
dihukum mati oleh raja karena berbuat kesalahan. Pastur
valentino ini jatuh cinta kepada gadis buta yang dekat dengannya, dan menuliskan ungkapan cinta pada gadis tersebut.
Seperti itulah
awal mula adanya valentine days. Cerita
tentang pastur valentino dan gadis buta itu setelah diteliti ternyata hanyalah
sebuah dongeng yang sudah biasa di gereja layaknya dongeng Cinderella, snow
white, dan lain-lain. Dalam pandangan orang Kristen hal seperti ini bisa dibilang sebagai “bid’ah”
jika kita menyebutnya dalam istilah islam. Sehingga tak ada alasan untuk ungkapan bahwa
Valentine Days hanyalah kemaksiatan diatas nama cinta seperti Valentino dan
kekasihnya.
Islam dengan tegas membicarakan mengenai
perihal yang dilakukan kaum kristiani atau yahudi adalah suatu dosa yang
dimurkai oleh Alloh, dan dijauhkan dari golongan orang-orang yang takwa
padaNya. Muslim tak berhak mencampuri urusan orang kafir. Sebagaimana dalam Al-Qur’an Allah azzawajalla berfirman yang arinya “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku” (Q.S.
Al-Kafirun : 6)
Dan Sabda Rasulullah
shalallahu alaihiwassalam bersabda “Barang
siapa yang meniru suatu kaum maka ia termasuk pada kaum
mersebut” (HR. At-Tirmidzi)
Sungguh, Muslim haram
menjadi bagian dari valentine days. Say NO Valentine Days with Us. Allahu
Akbar.
Editor : ICC Jurnalistik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar