Senin, 15 Februari 2016

Kemaksiatan Berlabel Hari Kasih Sayang


Valentine? Kata valentine tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat dunia. Tanggal 14 februari merupakan hari perayaan Valentine’s day atau yang sering dianggap sebagai hari kasih sayang. Bagaimanakah terbentuknya hari kasih sayang ini? Bagaimanakah sejarahnya?
Valentine sudah ada sejak zaman yunani kuno dengan kepercayaannya terhadap banyak dewa dan salah satu budaya Yunani yaitu upacara Gamelion. Gamelion merupakan sebuah ritual dalam rangka merayakan pernikahan dewa zeus dan dewa hera pada pertengahan januari sampai dengan pertengahan februari. Dewa zeus dan dewa hera merupakan saudara kandung. Sedangkan dalam Islam, pernikahan sedarah merupakan hal yang sangat dimurkai Alloh SWT. Selain itu pernikahan sedarah memiliki dampak negative bagi manusia seperti merusakan beberapa sel-sel tubuh bahkan berakibat pada janin yang ada dalam kandungan.
Namun Dunia tak hanya berisi orang Muslim, sehingga Valentine days mudah diterima oleh masyarakat. Sejak zaman Yunani kuno budaya ini meyebar hingga Romawi yang menyebabkan singkritisme oleh Lupercalia yang merupakan seorang dewa setengah manusia dan setengah hewan, pada saat itu ritual yang mereka lakukan adalah memotong daging domba untuk diberikan kepada para gadis. Ritual ini dipercaya untuk membebaskan diri dari kemalangan dan kemandulan bagi para wanita.
Perkembangan budaya itu menulusuri Inggris dan Prancis, kemudian terjadilah inovasi baru dan singkritisme. Perayaan upacara ini disebut sebagai love lottere atau undian cinta. Pada zaman itu para wanita menuliskan namanya dan dimasukan ke dalam bejana, setelah para wanita memasukan namanya masing-masing ke dalam bejana, kemudian giliran para laki-laki yang mengambil kertas nama-nama para wanita tadi di dalam bejana yang sudah disediakan. Nama yang didapatkan oleh para laki-laki tadi dipercaya merupakan jodoh mereka yang diberi oleh dewa Luperkus, maka dari itu mereka bebas melakukan hubungan seksual dengan nama pasangan yang mereka dapatkan.
Setiap tahun perayaan ini mereka melakukan maksiat.  Paus Gelasius, yang merupakan pemimpin gereja mempunyai inisiatif agar upacara budaya yang telah menjauhkan penganut kristiani dari gereja menjadi bagian ritual dalam gereja dengan tokoh seorang pastur Valentino yang dihukum mati oleh raja karena berbuat kesalahan. Pastur valentino ini jatuh cinta kepada gadis buta yang dekat dengannya, dan menuliskan ungkapan cinta pada gadis tersebut.
Seperti itulah awal mula adanya valentine days. Cerita tentang pastur valentino dan gadis buta itu setelah diteliti ternyata hanyalah sebuah dongeng yang sudah biasa di gereja layaknya dongeng Cinderella, snow white, dan lain-lain. Dalam pandangan orang Kristen hal seperti ini bisa dibilang sebagai bid’ah jika kita menyebutnya dalam istilah islam. Sehingga tak ada alasan untuk ungkapan bahwa Valentine Days hanyalah kemaksiatan diatas nama cinta seperti Valentino dan kekasihnya.
Islam dengan tegas membicarakan mengenai perihal yang dilakukan kaum kristiani atau yahudi adalah suatu dosa yang dimurkai oleh Alloh, dan dijauhkan dari golongan orang-orang yang takwa padaNya. Muslim tak berhak mencampuri urusan orang kafir. Sebagaimana dalam Al-Qur’an Allah azzawajalla berfirman yang arinya Bagimu agamamu dan bagiku agamaku (Q.S. Al-Kafirun : 6)
Dan Sabda Rasulullah shalallahu alaihiwassalam bersabda Barang siapa yang meniru suatu kaum maka ia termasuk pada kaum mersebut” (HR. At-Tirmidzi)

            Sungguh, Muslim haram menjadi bagian dari valentine days. Say NO Valentine Days with Us. Allahu Akbar. 


Editor : ICC Jurnalistik 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar