Selasa, 27 September 2016

MUSEUM BENTENG VREDEBURG YOGYAKARTA






Bicara soal museum kita sering berfikir bahwa museum ialah tempat tersimpannya benda-benda kuno yang tak terpakai dengan sederet keterangan menjemukan mengenai benda-benda tersebut, ditambah lagi dengan suasana yang sepi serta lampu-lampu temaram dalam vitrin kaca. Namun berbeda dengan museum lain, kini Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta menyajikan museum yang mengasyikan serta ramah bagi anak-anak.  

Museum Benteng Vredeburg menempati tanah seluas 22.480 m2 dengan luas bangunan 8.483 m2 merupakan sebuah museum khusus sejarah perjuangan nasional bangsa Indonesia di Yogyakarta. Museum ini terletak di jl. Jendral A. Yani no. 6 Yogyakarta. Selain lokasinya yang strategis yaitu berada di kawasan malioboro dan titik nol km, museum ini memiliki daya tarik yang lebih jika dibangdingkan museum lainnya.

Pemanfaatan dan kelestarian Benteng Vredeburg sebagai bangunan cagar budaya memang sepenuhnya ditujukan untuk masyarakat. Selain berfungsi sebagai museum perjuangan nasional, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta juga berfungsi sebagai obyek wisata serta tempat edukasi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Berbagai tingkat masyarakat mengunjungi Museum Benteng Vredeburg, bukan hanya kelompok keluarga atau wisatawan namun juga berbagai lembaga pendidikan yang datang mengunjungi museum untuk melakukan studi banding. Misalnya Anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama, mereka adalah pemuda penerus bangsa yang tentunya harus menikmati pendidikan yang baik, dikarenakan museum sebagai tempat edukasi selain sekolah, maka perlunya model pendidikan yang menyenangkan di museum, sehingga tidak terkesan membosankan dan ramah bagi anak-anak.

Tata kelola serta tampilan Museum Benteng Vredeburg selalu diperbarui, tanpa mengurangi keaslian dan suasana nasionalisme, misalnya dengan menyediakan berbagai fasilitas modern dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti games dan papan kuis tentang koleksi, peristiwa, atau berbagai hal yang berkaitan dengan museum yang ditempatkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat oleh pengunjung anak-anak. Selain adanya games atau kuis tadi, pengelola Museum Benteng Vredeburg akan membangun kid’s corner atau tempat khusus bagi pengunjung anak-anak yang dapat dinikmati pada bulan november mendatang.

Museum Benteng Vredeburg juga melakukan pengembangan tata museum dengan konsep AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action) yang dapat menarik minat pengunjung, yaitu dengan membangun ruang wahana masa revolusi, di dalamnya terdapat patung dengan adegan peperangan antara tentara Indonesia dengan tentara Belanda. Ruangan ini sangat diminati pengunjung terutama pengunjung anak-anak, hal ini dikarenakan mereka dapat langsung merasakan nuansa masa perjuangan.

Selain pengembangan tampilan dan tata kelola pengelola Museum Benteng Vredeburg juga melakukan pengembangan publik yaitu dengan mengadakan berbagai kegiatan diantaranya dengan mengadakan berbagai macam lomba, temu tokoh, talk show, kemah budaya, seminar, jelajah tempat bersejarah, ngejam dengan menampilkan musik-musik yang bernuansa nasionalisme, pemutaran film sejarah yang dilaksanakan dalam museum tepatnya di ruang audiovisual dan juga di luar museum atau biasa disebut dengan bioskop keliling.

Dengan adanya berbagai macam pengambangan pihak pengelola Museum Benteng Vredeburg berharap pengunjung tidak hanya datang untuk hanya sekedar menikmati suasana saja namun juga diikuti dengan mempelajari materi yang ada di museum sehingga dapat menambah rasa nasionalisme dalam diri.


sumber : Buletin Museum Benteng Vredeburg dan Wawancara Pengelola


Tidak ada komentar:

Posting Komentar